Rabu, 27 Oktober 2010

"curang saat ujian" a.k.a "nyontek"

Assalamualaikum Wr. Wb.

Para ikhwan dan akhwat yang dimuliakan oleh Allah, tak terasa mid semester telah kita ewati. Pasti penuh dengan perjuangan bukan? Semoga hasilnya nanti sesuai dengan apa yang kita harapkan. Amin. Bicara soal mid, pada jujur ngak nih, ngerjainnya? ^_^ 


Hehe. Ya sudahlah. Semoga kalian yang membaca artikel ini, pada ngerjain dengan jujur dan murni.. amin. Namun, sering kita jumpai dalam realitas, bahwa banyak anak bangsa yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan niai yang baik. Tak terkecuali dengan jalan bekerja sama dalam tes, membuat kertas contekan, dll. Semua dihalalkan tanpa memerdulikan bahwa ada Allah yang Maha Melihat dan kedua malaikat yang selalu mengawasi gerak-gerik mereka. Tak tahukah dalam Al Qur’an sudah ditegaskan larangan untuk berbuat curang? Bahwa sesungguhnya : “ celakalah bagi orang-orang yang berlaku curang (Q.S Al Muthaffifin:1)”. Sadarkah, bahwa menyontek meruapakn perbuatan dosa? Bahkan telah menjadi ‘tradisi’ yang turun menurun. Bisakah kita menghitung banyak dosa yang telah kita perbuat ? mengapa kita menggunakan waktu untuk berbuat dosa? Banggakah kita memiliki hasil baik tetapi tidak asli? Tak sadarkah waktu kita sementara? Coba renungkan. 

Lantas, apa yang membuat mereka melakukan kecurangan seperti ini? Karena kesulitankah? Iya. Kebanyakan dari mereka ingin mendapatkan nilai yang bagus , dengan cara yang instan. Dalam Al qur’an dijelaskan bahwa sesungguhnya dimana ada kesulitan disitu ada kelapangan (Q.S Al Insyirah:5). Juga dalam surat Al Insyirah ayat 6 yang berbunyi : sesungguhnya disamping kesulitan ada kelonggaran.
Sekarang, mari kita simak kutipan berikut .
Keadaan nabi Muhammad SAW senantiasa mengalami  kesulitan, baik sebelum dan sesudah kerasulan. Namun beliau tetap tabah., tidak mundur agak setapakpun dan tidak pula cita-cita beliau untuk menghancurkan kemusyrikan jadi patah karenanya. Pahala dari sisi Allah betul-betul beliau beli dengan penorbanan yang tiada tara. Akhirnya beliau mendapat kemenangan. Allah telah mengangkat nama baik beliau, baik di dunia maupun di akhirat.

Dapat kita simpulkan bahwa tiada kemenangan tanpa perjuangan. Tiada nilai yang baik tanpa belajar sungguh-sungguh. Jika kita menginginkan hasil maksimal serta membanggakan orang tua, sudah seharusnya kita berusaha keras dengan cara yang halal. Allah pasti akan memberikan jalan, bagi kita yang benar-benar berniat untuk mendapatkan nilai yang baik denagn cara yang baik pula, dimana ada niat, disitu ada jalan. marilah kita melakukan pencerahan dan pembenahan dan diri kita.
Sekian, semoga dapat bermanfaat bagi kalian yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

0 komentar:

Posting Komentar