Kamis, 30 September 2010

Planet X | Nibiru dan Kiamat 2012

Belakangan ini ramai orang memperbincangkan mengenai akhir dunia pada 2012. Banyak permal kondang mulai otak-atik menghitung dan memprediksikan apa dan bagaimana nanti kiamat itu akan terjadi. Banyak dasar ilmiah yang mereka ajukan.
Tapi sebenarnya, guliran tentang wacana kiamat ini bersumber pada kalender Suku Maya. Dalam kalender tersebut, menang habis pada 2012. Setelah itu, suku kuno ini memang tidak menuliskan apa yang bakal terjadi setelah tahun itu. Pada 1966 Michael D. Coe, seorang peneliti dan penulis kemudian mempopulerkan konsep kiamat 21 Desember 2012 yang didasarkan pada perhitungan kalender suku Maya.
Sepuluh tahun kemudian, Zecharia Sitchin, meluncurkan teori “planet ke-12”. Menurut Sitchin, sebelum ada bumi ada sebuah planet yang bernama Tiamat yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Suatu hari orbit Tiamat dimasuki planet raksasa lainnya yang besarnya sekitar 20 kali Jupiter. Planet ini bernama Nibiru. Nibiru sendiri berarti “tempat persimpangan” atau “transisi”. Perjumpaan ini menyebabkan Tiamat bertabrakan dengan salah satu bulan Nibiru. Pecahan dari tabrakan ini menyebabkan terbentuknya planet Bumi.
Pengikut Sitchin percaya, Nibiru tak hancur dan terus melanglang buana. Sayangnya, dalam hitungan mereka, planet raksasa ini akan kembali pada lintasasnnya yang dulu. Bias dibayangkan jika ada planet yang 20 kali lebih besar dari Yupiter dan menabrak Bumi. Pastilah bukan lawan yang sebanding. Inilah yang kemudian diasumsikan sebagai akhir dunia.

Keistimewaan Sumur Zamzam Diyakini Ampuh untuk Tolak Balak

Bagi para jamaah haji yang pulang kembali ke tanah air, ada salah satu oleh-oleh yang nyaris tidk pernah lupa untuk dibawa. Bukannya kurma ataupun pernak-pernik perlengkapan sholat, melainkan air zamzam. Ya. Air zamzam memang telah menjadi oleh-oleh wajib para jamaah haji untuk dibagikan ke para kerabat dan tetangga di tanah air. Sebab air zamzam tidak bisa didapat dari tempat lain, selain dari Kota Makkah Al Mukaromah.

Selain itu, berbeda dengan air yang lain, air zamzam dipercaya memiliki keistimewaan tersendiri. Selain diyakini memiliki khasiat bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Sumur tempat air zamzam bersumber seolah tidak akan pernah bisa habis airnya, meski berada di tengah padang pasir yang gersang.
Ini bisa dilihat saat Pemerintah Arab Saudi berusaha mengurasnya. Meski telah menggunakan pompa berkapasitas sangat besar, sumur itu tetap saja tidak bisa surut airnya. Padahal kalau untuk ukuran sumur biasa, sebesar apapun sumber yang mengalir, hanya dalam hitungan menit saja., debit airnya pasti akan langsung surut.

Ada kisah menarik lain di balik upaya Pemerintah Arab Saudi untuk menguras sumur zamzam. Di kalangan para jamaah, ada keyakinan bahwa sumur zamzam adalah tempat terbaik untuk tolak balak. Karen aitu tiap kali dating ke tempat ini, beberapa jamaah yang meyakini akan membuang beberapa barang pribadi mereka ke dalam sumur tersebut. Tujuannya tentu agar tolak balak, kesialan atau ketidak beruntungan lain yang menyertai hidupnya bisa terhapus oleh energi yang terpancar dari air zamzam.

Hal ini akhirnya membuat sumur ini begitu kotor, karena penuh dengan ‘sampah-sampah’ aneh itu. Karenanya pemerintah Arab Saudi berusaha untuk membersihkannya dengan cara mengurasnya. Namun sepertinya sumur zamzam memang tidak ingin kalah dengan kemajuan teknologi. Diapun menunjukkan kekuatannya, hingga secanggih apapun teknologi yang dipakai untuk mengurasnya, tetap saja tidak bisa mengurangi debit airnya sedikitpun.

Karena itulah, pemerintah Arab Saudi pun memutuskan untuk menghentikan pengurasan itu. Dan kemudian membuatkan semacam penutup, agar tidak ada lagi jamaah yang membuang barang-barang pribadi mereka ke dalamnya.

Keberadaan sumur zamzam sendiri tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan Nabi Ibrahim. Sumur yang berada di sisi tenggara Ka’bah ini konon muncul karena usaha Siti Hajar istri Nabi Ibrahim yang berusaha mencari air untuk Ismail anaknya. Dia dikisahkan berjalan mondar mandir hingga tujuh kali antara Bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air. Namun tetap tidak menemukan. Sampai akhirnya Allah menunjukkan adanya sebuah sumber air di Bukit Marwah, yang selanjutnya dikenal dengan sumur zamzam.

Minggu, 26 September 2010

Bila Ajal Menjemput


Ajal. Sebuah kata sederhana yang menyimpan seribu misteri yang hingga detik ini pun masih sering diperdebatkan. Ajal cenderung terkesan “mengerikan” bagi sebagian besar orang.
Al-Quran Al-Karim mengatakan, “Sesungguhnya kita semua kepunyaan Allah, dan semua akan kembali pada-Nya. Dan kepada Aku lah kamu sekalian kembali.” Ayat tersebut jelas menerangkan bahwa kita semua pada akhirnya akan menemui kematian.
Dunia fana ini beserta isinya adalah tipu daya yang besifat sementara. Harta, kedudukan, teman dan sahabat, bahkan orangtua yang begitu kita sayangi tidak bisa terus menerus bersama kita. Nantinya mereka akan meninggalkan kita menuju ke Rahmatullah, atau bisa saja kita yang justru meninggalkan mereka lebih dulu. Tidak ada satu pun yang abadi di dunia ini. Manusia se-brillian Enstein sekali pun, tidak berdaya dan tidak bisa mengelak lagi ketika ajal sudah di depan mata. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak terkecuali dihampiri oleh malaikat Izrail.
Tak ada seorangpun yang tahu kapan sang maut akan menjemput. Bisa hari ini, besok, bulan depan, atau 25 tahun lagi, hanya Allah SWT yang tahu. Karena maut bisa datang kapan saja, kita harus selalu mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Persiapkanlah dengan baik apa-apa saja yang akan kita bawa nanti saat Sang Pencipta sudah memanggil. Lalu apa yang perlu kita bawa saat kita mati nanti? Uang, sepeda motor, mobil, perhiasan, rumah mewah, pakaian bagus....... BUKAN ITU!!! Saat kita mati nanti, kita bukan sedang pergi piknik ke luar negeri. Tidak mungkin kita membawa semua barang itu. Semua kesenangan dan nikmat duniawi harus kita tinggalkan. Tak ada yang kita bawa selain kain kafan dan bekal amal ibadah selama hidup.
Sudahkah kita mempersiapkan bekal yang cukup? BELUM tentu saja. Lantas bagaimana jika esok hari ternyata malaikat Izrail sudah menghampiri kita? Siapkah kita kalau satu jam lagi Allah memanggil kita ke hadapan-Nya? Ketika memang ajal sudah menjemput, sanggupkah kita menjawab dengan lancar semua pertanyaan Munkar dan Nakir? Apa kita bisa menahan pedihnya siksa kubur? Apa kita sudah siap untuk menghadapi semua itu???
Mari kita renungkan temanku. Terlalu banyak titik celah kelemahan dari diri kita. Sebanyak apa pun kebaikan yang kita perbuat, rasanya tidak pernah melebihi seperempat dari nikmat yang Allah sudah berikan selama ini. Coba renungkan dalam-dalam apa yang sudah engkau lakukan untuk Tuhanmu.
Tidak perlu bersedih hati atau takut karena sudah terlambat. Allah Tuhan kita adalah sang Maha Baik lagi Maha Pemaaf. Mohon ampunanlah pada-Nya, secepat mungkin, selagi ruh ini masih melekat pada jasad. Allah pasti menerima taubat hambanya selama ruhnya belum sampai ke tenggorokan. Mulai dari sekarang, persiapkanlah dengan baik bekal yang akan kita bawa saat maut menjemput nanti. “Beribadahlah seolah-olah kamu akan meninggal esok hari.
Menurut suatu riwayat, bila seseorang yang dijemput merupakan kekasih Allah (mereka yang selalu beriman dan beramal soleh), maka ia akan dijemput sesosok orang dengan wajah yang amat berseri dan bahagia. Dari tubuhnya tercium aroma wangi semerbak. Dan dia lah yang akan menemaninya di alam kubur nanti sampai tiba waktunya ia dibangkitkan kembali oleh Allah. Sebaliknya bagi orang yang kerap berbuat maksiat selama hidupnya, ia akan dijemput oleh sosok dengan wajah yang sungguh buruk dan mengerikan. Dan dari tubuhnya tercium bau yang lebih busuk dari bau bangkai. Dan dialah pula yang akan menemaninya di alam kubur hingga tiba waktunya hari kebangkitan. Naudzubillahimindzaliik.
Kematian bukan suatu hal tragis dan menyedihkan yang patut ditangisi terus menerus. Kematian hanyalah suatu proses yang menjadi garis transisi antara alam duniawi dengan alam barzakh. Jika seseorang yang kita cintai telah menemui ajalnya, jangan bersedih terlalu dalam. Menangisi seseorang yang meninggal dengan berlebihan justru akan memperberat perjalanan ruhnya di alam sana. Kita hanya terpisah sementara waktu. Kita hanya tidak bisa melihat jasadnya lagi di dunia ini. Tapi, setelah Yaumul Hisab kita dapat dipertemukan lagi di surga. Insyaallah Amin.
Sekali lagi kawanku, tidak ada yang tahu sampai batas mana usia kita. Persiapkanlah dan perbanyaklah bekal amal soleh yang akan kita bawa nanti. Mari kita perbaiki sholat kita, sebagai amalan yang akan pertama kali dihisab di sana. Jangan lupa selalu berbuat baik pada sesama makhluk Allah, terlebih sebagai sesama kaum Mukmin. Dan selalu memohon limpahan rahmat dan pengampunan dari Allah SWT. Semoga saja, kita selalu siap di kala ajal sudah ada di depan mata. Dan semoga ketika maut menjemput nanti, kita semua bisa pergi secara khusnul khotimah. Amin ya rabbal ‘alamin.

Wanita dan Keistimewaanya dilihat dari Kaca Mata Islam

Dalam ajaran islam mahluk yang namanya Wanita memiliki banyak keistimewaan, selain sebagai salah satu nama surat An Nisa, juga memiliki kelebihan dan keistimewaan lain di banding kaum laki-laki. Dari berbagai sumber yang saya baca keistimewaan Wanita sebagai berikut :
  1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda Rasul," Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan DOA orang yang penyayang tidak akan sia-sia."


    BINGUNG???? SHALAT ISTIKHARAH YUUUK..!!!

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… 

    Hai, gimana kabar akhwat dan ikhwan semua?? Insya Allah luar biasa ya?? Alhamdulillah… 

    Apakah di antara akhwat dan ikhwan semua ada yang kebingungan? Duuh… Besok lulus SMA mau kuliah di mana? Mau ambil jurusan apa? Atau bagi yang akan mengikuti seleksi Tim Olimpiade, pelajaran mana yang mau dipilih ya? Bagi yang mau menikah, pilih mana ya antara A dan B?? 

    Masya Allah, agama Islam memang sempurna! Jika kita bingung, Allah menyediakan medianya lho.. Namanya SHALAT ISTIKHARAH… 


    Menguak Tabir Bulan Bertabur Berkah

    Ramadhan adalah bulan yang paling mulia, harinya penuh dengan nilai jihad, malamnya penuh gemerlap keberkahan. Ia datang setelah setahun tak berkunjung, mengobati kerinduan orang-orang saleh yang selalu menanti kehadirannya. Allah SWT telah memberikan kehormatan yang sangat tinggi kepada Ramadhan, pada bulan ini Al-Qur’an al-Karim sebagai pedoman hidup umat manusia diturunkan dari lauh al-Mahfuzh ke langit dunia yang kemudian turun ke bumi melalui Rasulullah SAW dengan perantara malaikat Jibril a.s. 

    Maka tidak berlebihan jika bulan Ramadhan merupakan sebuah nostalgia tentang proses turunnya Al-Qur’an al-Karim, saat-saat dikajinya, dan masa-masa sosialisasi kepada masyarakat jahiliyah. Pernyataan tersebut dikuatkan dalam surat al-Baqarah/2 ayat 185, yang berbunyi “Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai pentunjuk-petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” 

    Berpijak dari ayat tersebut, pada sebagian orang, Ramadahan dijadikan sebagai ajang untuk berlomba-lomba memperbanyak khatam (menamatkan) Al-Qur’an. Di masjid, musholla, surau, sudut rumah, bahkan hingga di pematang sawah pun pada bulan Ramadhan sayup-sayup terngiang alunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. 

    Ketika Ramadhan tiba, para ulama salaf mengkhususkan waktunya selama sebulan penuh untuk bercengkerama dengan Al-Qur’an, tidak mau beranjak dari tempatnya kecuali dengan Al-Qur’an, tidak ingin berbicara kecuali membicarakan Al-Qur’an.